Begitu terang Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam kuliah umum wawasan ekonomi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (12/7).
Dia menjelaskan bahwa jelang hari raya harga-harga bahan pokok di Jakarta sering melonjak, seperti daging, telur, cabai, dan bumbu dapur. Namun, lonjakan harga pada Lebaran kemarin tidak begitu berarti di masyarakat, bahkan hampir tidak ada lonjakan.
"Mengenai harga-harga
alhamdulillah kemarin bulan puasa dan lebaran kita bisa menstabilkan harga-harga dan tetap terjangkau karena berbasis gerakan gegerus. Gegerus itu adalah mengkroyok dan melakukan sesuatu secara koordinir bersama-sama," jelasnya.
Kombinasi gegerus dan turun ke lapangan untuk mengecek ketersediaan stok, sambungnya, menjadi cara yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta dalam menstabilkan harga saat hari raya.
"Goalnya adalah gerilya turun ke lapangan pastikan dari sumbernya hulu sampai ke hilir dan rules-nya itu adalah satu-satu kita uraikan. Seperti bawang, cabai, telur, itu kita lakukan melalui sebuah gerakan untuk menyuplai satu-satu rantai pasokannya harus kita pastikan terbuka berkeadilan," tambah Sandi.
Ia berharap, mahasiswa-mahasiwa UNJ dapat mengerti akan hal ini dan nantinya dapat diaplikasikan pada saat bekerja. Sehingga dapat selalu memihak kepada masyarakat kecil yang membutuhkan.
"Kita ingin di UNJ jadi satu basis bahwa kita ingin mendorong mahasiswa juga berpikir sebagai salah satu elemen untuk memperbaiki diskursus yang lebih baik untuk masalah ekonomi kita," tutup Sandi.
[ian]
BERITA TERKAIT: