Hal tersebut disampaikan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam sebuah pernyataan di Jakarta, seperti dikutip Jumat, 26 Desember 2025.
Maruarar menegaskan pembangunan huntap akan dilaksanakan secara gotong royong dengan melibatkan Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana.
“Kami memimpin rapat percepatan pembangunan 2.600 hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Ini adalah wujud nyata kehadiran negara untuk rakyat, melalui semangat gotong royong bersama Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujarnya dikutip dari keterangan akun @maruararsirait.
Menteri PKP menekankan, kolaborasi lintas pihak tersebut tidak hanya berorientasi pada percepatan pembangunan, tetapi juga pada aspek keselamatan dan keberlanjutan.
Lokasi huntap, kata dia, harus dipastikan aman dari risiko bencana dan tidak menimbulkan dampak lingkungan di kemudian hari.
“Kami menegaskan agar lokasi hunian tetap dipersiapkan dengan baik: aman dari banjir dan longsor, tidak merusak lingkungan, dekat dengan fasilitas umum, serta jelas secara hukum,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Maruarar juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi serta seluruh jajaran pemerintah yang terlibat aktif dalam proses penanganan bencana, meski berlangsung di tengah hari libur keagamaan.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang hadir, baik secara luring maupun daring, para menteri, wakil menteri, kepala daerah, dan jajaran pemerintah daerah yang tetap meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi kepentingan rakyat, bahkan di hari libur keagamaan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: