Demokrat juga merasa Rizieq belum mumpuni sebagai seorang pemimpin koalisi.
"Kita ini tidak bisa di bawah Habib Rizieq, menurut kami beliau adalah ulama yang kita tempatkan di khayangan," jelas Jurubicara Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean di Kantor DPP Demokrat, Jakarta (7/6).
Maksud dia, posisi ulama seharusnya sebagai pembimbing dan penasihat yang mengingatkan kita mau ke arah mana.
"Kalau kita mau ke kanan atau kiri, ulama yang mengingatkan. Tapi kalau ulama yang menentukan atau di bawah komandonya, itu tidak bisa,†jelasnya.
Maka dari itu, Partai Demokrat memberikan sinyalemen kuat untuk membentuk poros baru bernama poros Nusantara.
Di lain sisi, pihaknya juga masih menunggu penjelasan Gerindra sial pertemuan dengan Habib Rizieq di Mekkah.
"Sampai sekarang belum ada komunikasi resmi dari Gerindra, sehingga poros keumatan itu hanya klaim dari beberapa gelintir saja,†demikian Ferdinand.
[sam]
BERITA TERKAIT: