Penulis naskah dan pemain drama itu beberapa waktu lalu ternyata telah menulis sepucuk surat untuk Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres di New York, AS, dan Komisioner Tinggi HAM PBB di Jenewa.
Dalam surat tertanggal 6 September 2017 menggunakan kop surat Ratna Sarumpaet Crisis Center itu, Ratna mengatakan harapan dunia agar penguasa de facto Myanmar Aung San Suu Kyi berperan aktif menghentikan kekerasan tidak terpenuhi.
"Pemerintah Myanmar membiarkan konflik terjadi dan secara sadar tidak menghentikan persekusi terhadap etnis Rohingya di Rakhine," ujarnya.
Karena itu, Ratna meminta PBB mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di kawasan konflik di Myanmar.
Dia mencatat, sejak merebak lima tahun lalu, konflik Rohingya telah menyebabkan setidaknya 100 ribu orang mengungsi dan ribuan lainnya tewas dibantai.
[ald]
BERITA TERKAIT: