Anak Suku Baduy Hadiri HUT Kemerdekaan Di Istana

Kedatangan perwakilan Suku Baduy ini diinisiasi oleh Rolando Edmond Ernst, salah satu tokoh pendaki gunung dan pengembara tahun 1970-an.

"Mereka adalah anak Indonesia, saudara kita, dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari NKRI," kata Edmond, salah satu pendiri organisasi pendaki gunung, Tanah Raga Air Madya Pancasila (TRAMP).

Kehadiran keempat anak muda Suku Baduy tersebut menjadi daya tarik tersendiri tamu undangan lain dan sejumlah media karena mereka masih mengenakan pakaian khas warna hitam, ikat kepala warna biru, dan tidak mengenakan alas kaki.

Edmont telah menjelajahi Kawasan Baduy sejak 1970, ketika Suku Baduy masih dianggap sebagai kelompok suku terbelakang dan ditakuti di Jawa Barat karena kemisteriusan gaya hidupnya.

Pendekatan personal yang dilakukan secara pribadi dengan tokoh ada Baduy Puun (kepala suku) Janol, membuka akses masyarakat Baduy kepada orang luar.

"Saya bangga dengan generasi Baduy, yang tetap memelihara tradisi namun tidak melupakan keindonesianya," tutur Rolando. [rus]