Tim Basuki Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) menganggap kejadian pengusiran Djarot itu sebagai fakta yang tidak direkayasa. Sementara Tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyebut berita pengusiran terhadap Djarot adalah rekayasa sesuai skenario tim Basuki-Djarot demi meraih simpati publik.
Jurubicara tim sukses Anies-Sandi, Agung Setiarso, malah menyatakan kejadian yang terjadi usai salat Jumat (14/4) itu dipicu ulah Djarot sendiri.
"Yang tidak diinginkan pengurus masjid adalah beliau berkampanye dan berdialog di masjid, karena belum ada pemberitahuan. Kemudian ada pengurus masjid menolak. Mari sama-sama kita lihat konteksnya, bukan lantas mengusir dari masjid. Itu berdasarkan fakta lapangan yang kami temui," ujar Agung dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/4).
Lain lagi temuan tim Ahok-Djarot seperti disampaikan jurubicaranya, Jerry Sambuaga. Dia menyebut temuan timnya di lapangan ditambah pemberitaan media massa menunjukkan bahwa memang terjadi pengusiran oleh sekelompok orang tanpa alasan jelas.
Padahal, lanjut Jerry, sebelumnya Djarot disambut ramah oleh warga di sekitar masjid dan jamaah yang melaksanakan salat Jumat. Bahkan, banyak di antara warga yang mengajak Djarot berfoto-foto.
"Kita kembalikan pada publik untuk menilai," kata Jerry.
Mendengar itu, Agung merespons. Dia mengaku tidak mau berdebat persoalan tersebut. Namun, menurut dia, ada baiknya Bawaslu melarang kandidat Pilkada Jakarta melakukan aktivitas berbau kampanye di rumah ibadah.
"Misalnya, Bawaslu sepakati saja tidak usah
selfie-selfie di masjid," lontarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: