Bangunan TPA Di Pejaten Barat Rubuh, 70 Siswa Nyaris Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 21 Februari 2017, 20:55 WIB
Bangunan TPA Di Pejaten Barat Rubuh, 70 Siswa Nyaris Tewas
Jamilah
rmol news logo Bangunan berusia 40 tahun di Jalan H. Samali, Gang Ayub, RT. 001/01, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, roboh, tadi pagi, Selasa (21/2).

Beruntung, 70 siswa-siswi bersekolah di TK Az-Zahra Yayasan Hayatul Islam masih di rumah masing-masing saat bangunan itu ambruk sekira pukul 09.00 WIB.

"Anak-anak memang masuk agak siang, pukul 12.00 WIB. Jadi, saat kejadian, memang tidak ada orang di sekolah," ungkap Ketua Yayasan Hayatul Islam, Jamilah (54) di lokasi kejadian.

Menurut Jamilah, insiden tersebut pertama kali diketahui pengelola bangunan, Nana (40).

Saat itu, Nana diketahui hendak memadamkan lampu aula yang masih menyala sejak malam.

Tak lama setelah lampu dimatikan, Nana kembali ke rumahnya. Namun, Nana dikagetkan dengan suara gemuruh dari arah TK yang juga berfungsi sebagai Taman Pengajian Alquran (TPA) itu.

"Brukk...!!!" suara ambruk bangunan tersebut menyentak Nana untuk melaporkan hal tersebut ke Jamilah.

Berdasarkan analisa Jamilah, kondisi cuaca yang kurang bersahabat, hujan terus menerus, membuat bangunan tersebut roboh.

Pasalnya, kaso penyangga atap genteng bangunan tersebut sudah mulai rapuh dimakan usia dan rayap.

"Jadi, kuda-kuda penyangga atap di antara dinding semen sudah tidak kuat. Padahal, saya sudah mau renovasi," lirih Jamilah yang mengaku diamanahkan orang tuanya untuk mengelola Yayasan keluarga tersebut.

Selama bangunan itu masih berdiri, Jamilah mengaku, kerap digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat sekitar.

Termasuk, pesta penikahan, sunatan massal, hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada DKI, beberapa waktu lalu.

"Kemarin di sini dipakai untuk TPS 001 Pejaten Barat. Kalau acara pesta, biasanya disewakan Rp 500 ribu," terangnya.

Beberapa warga yang anaknya bersekolah di yayasan tersebut, silih berganti datang melihat langsung kondisi terkini bangunan yang roboh.

Kini, puluhan siswa dan ibu-ibu pengajian yang rutin meramaikan Yayasan itu terpaksa diliburkan sementara. Pasalnya, Jamilah berencana merenovasi Yayasannya agar bisa aktif kembali.

"Sementara, semua kegiatan diliburkan atau dipindah ke rumah (pribadi) saya. Soalnya, dana kita terbatas. Tempat ini bukan hanya milik yayasan, tapi juga untuk kepentingan umat dan warga masyarakat sekitar. Syukur-syukur Gubernur (DKI) bisa bantu," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA