Komitmen itu ditunjukkan dengan peresmian hasil revitalisasi 10 satuan pendidikan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu, 17 Desember 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meresmikan langsung salah satunya, TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin.
Mendikdasmen menyampaikan bahwa revitalisasi satuan pendidikan merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional sejak usia dini, dalam rangka membangun generasi indonesia yang unggul dan hebat.
"Tahun ini secara nasional pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan.
Alhamdulillah, progresnya telah mencapai 99 persen dan sebagian besar sudah selesai 100 persen. Tinggal menunggu peresmian, termasuk yang kita resmikan hari ini," urainya.
Tak hanya sarana fisik, Kemendikdasmen juga mendorong digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan Interactive Flat Panel (IFP). Menurut Mendikdasmen, teknologi membuat proses belajar lebih hidup.
"Saya lihat sendiri anak-anak belajar dengan gembira, bergerak aktif, belajar sambil bermain," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Abdul Mu’ti menegaskan penguatan PAUD melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Pemerintah juga menyalurkan bantuan langsung bagi peserta didik.
"Mulai 2026, anak TK akan menerima Program Indonesia Pintar sebesar Rp450 ribu. Program ini menjangkau sekitar 888 ribu anak TK di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Di TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin, revitalisasi meliputi pembangunan area bermain, perbaikan toilet dan sanitasi, serta pengadaan perangkat pembelajaran digital dan alat permainan edukatif. Ketua Yayasan Supanti mengapresiasi perhatian pemerintah.
"Semoga bantuan ini bermanfaat dan bisa dimaksimalkan untuk anak-anak," ujarnya.
Kepala TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin, Munjayanah, menyebut bantuan tersebut sangat terasa manfaatnya. Sebelum revitalisasi, area bermain belum memadai untuk sekitar 200 murid.
"Para wali murid juga senang karena sekarang tersedia area bermain dan toilet yang lebih layak untuk anak-anak," katanya.
Sementara itu, guru TK setempat, Ummi Nuzulul Fitroh, menjelaskan pemanfaatan IFP yang digunakan bergantian di kelas.
"Anak-anak jauh lebih antusias dan rasa ingin tahunya tinggi saat IFP digunakan. Guru juga lebih variatif menyiapkan metode pembelajaran," ujarnya, seraya menegaskan revitalisasi PAUD menjadi fondasi penting lahirnya generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
BERITA TERKAIT: