Fakta miris itu diungkap Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Sumatera Utara-Aceh, RE Nainggolan, saat penyerahan tali asih Natal 2025 hasil kerja sama MPKW, GBI Rumah Persembahan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), dan PT Charoen Pokphand Indonesia di GBI Rumah Persembahan, Medan, Sumatera Utara.
"Jangan lihat dari besar kecilnya bantuan ini. Yang penting adalah komitmen dan kecintaan kami kepada para guru. Sampai hari ini masih ada guru yang digaji sekitar Rp500 ribu per bulan, tapi mereka tetap setia mendidik anak-anak, bukan hanya soal ilmu, tapi juga iman," ujar Nainggolan.
Menurut Nainggolan, bantuan Natal tersebut diharapkan menjadi berkat bagi para guru yang selama ini mengabdi dengan penghasilan terbatas. Apalagi, saat pembagian tali asih berlangsung, hujan deras benar-benar mengguyur lokasi acara.
Ia menjelaskan, bantuan tidak hanya disalurkan di Kota Medan tetapi juga menjangkau daerah lain seperti Nias, Simalungun, Kabanjahe, dan Tapanuli Utara. Dari sekitar 7 ribu guru sekolah Kristen di wilayah Sumut-Aceh hampir 4 ribu diantaranya telah menerima bantuan Natal tahun ini.
"Memang belum semuanya bisa kami jangkau. Tapi kami berharap Natal 2025 ini menjadi penguat semangat para guru untuk terus melayani dengan hati dan membangun generasi Kristen yang cerdas, beriman, dan berkarakter," katanya dikutip dari
RMOLSumut, Rabu, 17 Desember 2025.
Nainggolan menegaskan, visi MPKW adalah melahirkan peserta didik yang unggul, adaptif, berkomitmen tinggi, serta rendah hati. Karena itu, para guru diharapkan tetap menjadi pionir dan teladan dalam pendidikan Kristen.
Ia juga memastikan MPKW Sumut-Aceh bersama Rumah Persembahan, YSKI, dan PT Charoen Pokphand Indonesia terus berkomitmen menjadi lembaga yang sehat, tangguh, dan memberi kontribusi nyata bagi gereja dan bangsa.
Acara penyerahan tali asih Natal 2025 turut dihadiri Ketua PWI Sumatera Utara Farianda Putra Sinik, para pengawas, serta tokoh pendidikan Kristen, di antaranya Sanggam Hutagalung, Parapat Gultom, Veronika Sitanggang, Pdt Edy Prayitono, Jadi Pane, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Farianda berjanji akan ikut memperjuangkan nasib guru-guru swasta yang hingga kini masih digaji di bawah standar kelayakan.
"Ini akan kami suarakan agar menjadi perhatian pemerintah. Kesejahteraan guru harus ditingkatkan," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Farianda juga menyampaikan apresiasi kepada MPKW Sumut-Aceh, GBI Rumah Persembahan, YSKI, dan PT Charoen Pokphand Indonesia atas kepedulian yang terus diberikan, termasuk kepada insan pers.
BERITA TERKAIT: