PAN Harap Warga DKI Tidak Salah Pilih Gubernur

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan berharap debat yang digelar berbeda, sehingga dapat dijadikan tradisi mencerdaskan, menunjung nilai demokrasi, dan menyajikan harapan-harapan yang sesungguhnya diinginkan warga DKI.

"Tentunya kita berharap ajang itu bisa mencerdaskan, demokratis dan menyajikan harapan masyarakat. Apalagi selama ini para kontestan lebih memaparkan pikiran dan gagasannya sendiri-sendiri tanpa berinteraksi langsung antara satu sama lain," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/1).

Menurut Taufik, melalui debat yang digelar formal disertai para panelis independen, berkualitas dan mumpuni di bidang masing-masing sesuai dengan dinamika dan tantangan kehidupan, warga DKI akan disuguhkan ide, gagasan dan pemikiran yang utuh.

"Debat terbuka harus mampu menjelaskan sekaligus mengklarifikasi berbagai persepsi yang mungkin kurang bisa dipahami publik selama ini," ujarnya.

Lebih dari itu, Taufik juga beharap debat bisa menjernihkan berbagai kesimpangsiuran tentang figur dan pemikiran para pasangan cagub selama ini. Setelah selama ini pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berkunjung dan berinteraksi dengan masyarakat. Tibalah saatnya pasangan cagub berinteraksi satu sama lain dengan sejumlah persoalan yang akan diajukan para panelis.

"Ini adalah tradisi yang baik. Calon-calon pemimpin adalah mereka yang sesungguhnya telah memiliki rencana tentang DKI Jakarta masa depan," kata wakil ketua DPR RI tersebut.

Taufik melanjutkan, berbagai program yang dikemas dalam visi dan misi akan saling mengisi ruang pemikiran hingga warga DKI dapat menentukan pasangan mana yang layak dan sesuai dengan kehendak.

"Tentu saja harapan kita bersama akan lahir pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat. Debat adalah instrumen bagi masyarakat untuk menentukan pasangan yang layak meraih kemenangan dalam kontestasi demokrasi DKI Jakarta," demikian Taufik. [wah]