Memaksakan Keinginan Elite Berisiko Turunkan Elektabilitas Partai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 31 Desember 2025, 08:48 WIB
Memaksakan Keinginan Elite Berisiko Turunkan Elektabilitas Partai
Salah satu potret pertemuan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: Instagram DPP Golkar)
rmol news logo Sejumlah pimpinan partai politik pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkumpul di rumah dinas Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia. Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan serta Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco.

Pertemuan yang tidak melibatkan Demokrat ini diprediksi membahas isu hangat seputar wacana Pilkada kembali ke DPRD. 

Namun, pertemuan tertutup ini menuai sorotan dari pengamat politik. Andi Yusran menilai, pertemuan para ketua partai penyokong pemerintah yang terkesan menutup diri dari publik tersebut menunjukkan watak elite partai yang kurang transparan. 

"Padahal sejatinya, jika partai mengaku pro rakyat maka sebelum menetapkan keputusan penting yang berkait dengan rakyat, partai hendaknya mengukur keinginan dan mengakomodasi keinginan publik tersebut dan bukannya melalui kompromi antar elite," kata Andi kepada RMOL, Rabu, 31 Desember 2025.

Banyak pihak menilai, langkah menutup rapat isu penting dari publik, terutama yang berkaitan langsung dengan hak politik masyarakat, berpotensi menimbulkan jarak antara elit partai dan konstituen.

“Memaksakan keinginan elite bisa berimbas pada penurunan elektabilitas partai pada Pemilu 2029,” tandas Andi Yusran, mengingatkan konsekuensi politis dari keputusan tertutup tersebut.rmol news logo article


EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA