"Apabila Bung Karno bilang Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, perlu saya tambahkan, Jasopa yakni jangan sekali-kali obral Papua," kata Elang dalam acara Sarahsehan Kebangsaan Papua Anak Bungsu Ibu Negeri yang diselenggrakan oleh Papuan Center di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).
Seperti diketahui sumber daya alam tanah Papua banyak dieksploitasi untuk kepentingan bangsa. Namun, justru berbanding terbalik dalam hal sumber daya manusia tanah Papua yang masih jauh dari perhatian pemerintah pusat.
"Banyak yang tidak tahu bendera Indonesia itu seperti apa. Jadi, kalau ada yang tiba-tiba menunjukkan bendera selain merah-putih mereka terima saja. Karena mereka tidak tahu," tandasnya.
Oleh karena itu, dirinya melalui Papua Centre akan terus berupaya untuk peningkatan kualias masyarakat di tanah ujung Timur Indonesia itu.
"Kalau bisa kepala-kepala suku dan pemimpin daerah sana (Papua) harus bergelar S2 atau S3 agar tidak mudah dibodohi," tegasnya.
Kegiatan yang digelar oleh Universitas Bung Karno bekerja sama dengan Papua Centre turut menghadirkan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno Rachmawati Soekarnoputri, Ketua Institute Kepemimpinan Sorkarno M. Ryaas Rasyid, Staf Khusus Kepresidenan Lenis Kogoya, sebagai pembicara.
[rus]
BERITA TERKAIT: