Din Syamsuddin: Presiden Dan Wapres Terbelah Dalam Pilkada Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 01 Oktober 2016, 07:17 WIB
rmol news logo . Keseruan Pilkada DKI Jakarta akan ternoda oleh kampanye-kampanye hitam yang menyinggung sentimen suku, agama, ras dan antar golongan alias SARA.

Karena itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, meminta ada kekuatan penengah untuk memadamkan isu negatif tersebut dan meredam sentimen primordial agar tidak merambat luas.

Tokoh yang tepat untuk menjadi mediator, menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia tersebut, adalah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

"Seharusnya ada kekuatan penengah yang netral. Tapi yang terjadi malah Presiden dan Wapres kita saja terbelah," kata Din saat ditemui wartawan di rumah Duta Besar Jepang di Jakarta, kemarin, seperti dikutip dari RMOL Jakarta.

Selain itu dia berpesan agar para pasangan calon yang akan bersaing di Pilkada Jakarta 2017 menjaga cara bicaranya. Jangan sampai ujaran-ujaran kebencian dan kata-kata kasar terlontar. Tindakan itu bisa memicu perpecahan di tengah masyarakat. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA