Kabar PKB akan menarik dukungan dari Cagub yang berasal dari Partai Gerindra itu dipicu manuver politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tanpa komunikasi lebih dulu, PKS resmi menawarkan kadernya, Mardani Ali Sera, sebagai bakal calon wakil gubernur untuk Sandiaga Uno.
Dalam keterangan pers Ketua Desk Pilkada Pilkada DPW PKB DKI Jakarta, Mohammad Fauzi, disebutkan bahwa PKB masih mempertimbangkan dukungan kepada Sandiaga dan berkoalisi dengan Gerindra.
"PKB tidak mau kalah dalam Pilkada 2017," kata Fauzi, diteruskan oleh Wakil Ketua DPW PKB Jakarta, Heriandi Lim, Senin (12/9).
Soal karakter kepemimpinan calon gubernur yang diingingkan, PKB tetap menginginkan kepemimpinan DKI yang lebih santun, beretika, humanis dan benar-benar amanah.
"Menurut kami, memimpin di DKI harus dengan kepala dingin, tidak mudah tersulut emosi," jelas Fauzi.
PKB tetap menganggap kebijakan menggusur pemukiman masyarakat miskin bukanlah solusi bagi Jakarta. PKB tetap menanggap, masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di pemukiman kumuh punya hak yang sama dengan semua warga negara lain dan keberadaan hak-haknya dijamin UU negara.
Kalaupun harus menggusur, PKB meminta pemerintah provinsi memberi solusi dengan mencari tempat tinggal baru yang tak jauh dari tempat mata pencaharian warga korban gusuran. Jangan terulang kasus warga Rawajati (Jakarta Selatan) yang digusur dan dipaksa pindah ke Marunda (Jakarta Utara).
Sedangkan mengenai "poros baru" sebagai alternatif dalam kompetisi politik Pilkada Jakarta, PKB masih memikirkannya sambil menunggu masukan dari para ulama dan kader PKB di "akar rumput".
[ald]
BERITA TERKAIT: