Kawan seperjuangan Gerindra satu per satu meninggalkan KMP dan berbalik mendukung dan bergabung dengan pemerintah. PAN adalah parpol pertama yang "hijrah" diikuti Partai Golkar dan PPP. Sementara PKS "curi-curi pandang" dengan pemerintah.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, secara politik, dinamikan ini menguntungkan partai pimpinan Prabowo Subianto.
"Secara politis keputusan Gerindra menjadi satu-satunya oposisi di DPR untuk mengawasi dan mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK adalah keputusan tepat dan sangat diapresiasi. Itu artinya Gerindra mampu bersikap dan diyakini publik dapat bertahan dalam dinamika politik Indonesia, karena secara empiris Gerindra telah teruji sebagai oposisi murni," tutur Panji, Sabtu (6/1).
Panji menilai, keuntungan Gerindra menjadi oposisi tunggal akan memperkuat dukungan dari publik yang saat ini sebagian besar kecewa dengan jalannya pemerintahan Jokowi-JK serta partai pendukung pemerintah baik di kabinet serta di DPR yang selalu memuluskan kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat.
"Sekarang tinggal diserahkan kepada Gerindra apakah bisa mereka menjaga momentum yang sudah didapat? Tentunya ke depan rakyat menginginkan Gerindra yang sudah terbebas dari belenggu koalisi harus lebih tegas dan keras melawan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat," tutup Panji.
[rus]
BERITA TERKAIT: