Para korban merupakan siswa St. Mary’s Private Catholic School, Niger yang diserang oleh kelompok bersenjata pada November lalu.
“Sebanyak 130 siswa Negara Bagian Niger yang diculik lainnya telah dibebaskan, tidak ada lagi yang masih dalam penahanan,” kata juru bicara presiden, Sunday Dare, melalui unggahan di platform X, seperti dikutip dari
CNN, Senin, 22 Desember 2025.
Unggahan itu disertai foto anak-anak tampak tersenyum usai proses pembebasan. Namun Dare tidak menjelaskan detail mengenai cara pembebasan dilakukan.
Menurut Asosiasi Kristen Nigeria (CAN), total 303 siswa dan 12 guru telah diculik dalam serangan bersenjata di sekolah tersebut. Para korban terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan sebagian masih berusia sekitar 10 tahun.
CAN sebelumnya juga menyebut bahwa 50 siswa berhasil melarikan diri dalam waktu kurang dari 48 jam setelah penculikan.
Pada awal bulan ini pemerintah federal mengumumkan bahwa aparat keamanan telah menyelamatkan 100 korban lainnya. Dengan rilis terbaru ini, seluruh murid yang sebelumnya disandera dinyatakan bebas.
Gelombang penculikan massal oleh kelompok bandit terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, biasanya dilakukan untuk meminta tebusan dan memanfaatkan minimnya keamanan di wilayah pedalaman.
Kekerasan serupa disebut kerap dipicu oleh ketegangan komunal dan etnis, serta sengketa berkepanjangan antara petani dan penggembala terkait akses terhadap lahan dan sumber daya air.
BERITA TERKAIT: