"Kita khawatir program yang sama juga terjadi
kaya monorel. Tidak boleh tiba-tiba," ujar Anggota Badan Anggaran
(Banggar) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin usai Rapat Banggar di gedung
lama DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (18/12).
Ia juga mempertanyakan perusahaan swasta mana yang nantinya akan mengerjakan proyek senilai tersebut.
"Siapa yang buat studi? Makanya kita mau tanya dulu ini swastanya siapa," ungkapnya.
Ia
tidak mau nasib LRT akan berakhir seperti proyek Mass Rapid Transit
(MRT) yang saat ini tengah dibangun DKI. Persoalannya, pembangunan MRT
pun terhambat akibat kombinasi kerja antar unit yang tak sesuai.
"Takutnya
nasibnya sama kaya MRT karena kombinasi antar unit nggak jalan.
Misalnya pembebasan lahan. Siapa yang membangun? Perhitungan bagaimana?
Harus jelas!" katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI ingin
membangun LRT tahun 2015 nanti. Bahkan, saat rapat Banggar tadi, Deputi
Gubernur DKI Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi, Sutanto
Suhodo turun langsung memberikan paparan kepada anggota dewan.
Setidaknya
akan ada tujuh rute LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 Km),
Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri
Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km),
Pesing-Bandara Soekarno Hatta (18,5 Km) dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
[mel]
BERITA TERKAIT: