"Di lingkungan keluarga Soekarno sudah mentok, sudah tak tersedia kader yang cukup untuk sampai tahap presiden," kata pengamat politik gaek, Arbi Sanit, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa waktu lalu.
Para pimpinan PDIP diharapkannya tidak lagi memuja feodalisme dan terlalu fanatik kepada darah biru Soekarno. Menurut Arbi, konservatisme membuat PDIP tak cepat tanggap pada perubahan
leadership.
"Itu persoalan. PDIP saya rasa sedang kebingungan," katanya.
Selain itu Arbi berpendapat, lebih cepat lebih baik bagi PDIP mengumumkan calon presidennya agar masyarakat sudah menimbang-nimbangnya dari sekarang. Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan mulai hari ini jadi momentum yang tepat untuk mendeklarasikan pencapresan.
"Pemimpin itu lahir bersama masyarakatnya. Bukan disembunyikan lalu tiba-tiba memimpin masyarakat," tegasnya,.
Dengan cepat tanggap pada perubahan aspirasi masyarakat luas, PDIP akan makin cepat mengatasi pukulan-pukulan yang mengarah kepadanya.
"Makin dipukul makin cepat PDIP mengatasinya," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: