Hal itu diutarakan oleh Direktur Program Nafas Institute, Muslihin, dalam diskusi publik "Fenomena Tempat Hiburan dan Ide Sweeping Ormas di Bulan Ramadhan", di Gedung Nafas Institute, Tebet, Jakarta Sleatan, Senin (8/7).
"Polisi dalam setiap zaman selalu dilematis karena bersandingan dengan penguasa, termasuk penjahat," ujarnya.
Dalam revolusi, bandit selalu terkait dengan polisi. Bandit kadang bersinggungan dengan polisi. Dalam beberapa konteks sosial, lanjut dia, bandit ditopang polisi.
Ia menyatakan, konsep bandit itu perlu dibicarakan terkait dengan fenomena ormas-ormas meresahkan yang terus hidup berkembang sampai tahun ke-13 di era reformasi ini. Sayangnya, pembinaan ormas yang harusnya menghadirkan civic virtue (kebajikan sipil) malah menghilang di masa reformasi.
"Fungsi pembinaan itu juga yang hilang. Jika kebijakan yang dimiliki penguasa bersandingan dengan masyarakat maka akan hadir kedamaian," tambah Muslihin.
[ald]
BERITA TERKAIT: