Meski demikian, lembaga pemerhati Polri, Indonesia Police Wacth (IPW), menilai ada enam poin yang menarik untuk dicermati dari mutasi jelang pergantian Kapolri dan Wakil Kapolri kali ini.
Pertama, dimunculkannya perwira-perwira muda untuk memegang wilayah (menjadi Kapolda). Dalam hal ini Kapolri sepertinya ingin mempersiapkan perwira-perwira mudanya untuk mengantisipasi pemilu dan pilpres 2014.
Kedua, dimunculkannya para perwira dari lembaga pendidikan Polri untuk menjabat Kapolda. Di sini, Kapolri sepertinya ingin balas jasa kepada mereka yang sudah sekian lama mengabdi di lembaga pendidikan sehingga diberi kesempatan untuk memegang jabatan strategis. Strategi ini juga untuk menepis asumsi bahwa lembaga pendidikan adalah "tempat pembuangan".
Ketiga, khusus untuk Jawa Barat, pergantiannya tergolong aneh karena Kapolda sebelumnya (Irjen Tubagus Anis) baru menjabat belum satu tahun, sejak 30 Oktober 2012. Bandingkan dengan Kapolda Sumatera Utara dan Jawa Timur yang sudah dua tahun lebih menjabat.
"Sehingga patut dipertanyakan, apakah pergantian Kapolda Jabar itu berkaitan dengan kasus mantan Kabareskrim Susno Duadji yang sempat berlindung ke Polda Jabar saat akan ditangkap aparat kejaksaan," kata Ketua Presidium IPW, Neta Pane, dalam pernyataan pers, Sabtu (8/6).
Keempat, khusus untuk Jawa Timur, pergantian Irjen Hadiatmoko (menjadi Pati Mabes Polri) kepada Irjen Unggung Cahyono (sebelumnya Kakorbrimob), juga cukup unik.
"Ditempatkannya Kakorbrimob menjadi Kapolda Jatim adalah dalam rangka mengantisipasi Kamtibmas jelang Pilgub, pemilu, dan pilpres 2014," katanya lagi.
Kelima, khusus untuk Sumut, Kapolda baru Irjen Syarief Gunawan diharapkan dapat lebih melakukan pendekatan kepada masyarakat, terutama di lokasi-lokasi pertambangan dan perkebunan. Sehingga, konflik di wilayah tambang dan perkebunan bisa dicegah, terutama konflik antara masyarakat dengan polisi yang di era Kapolda Wisnu jamak terjadi.
"Selain itu, Kapolda baru diharapkan dapat memberantas perjudian yang kian marak, terutama togel yang sudah memakan korban sejumlah polisi," ucapnya.
Keenam, khusus untuk Riau, pergantian Kapoldanya dari Brigjen Suedi Husen kepada Brigjen Condro Kirono (Karobinops Sos Polri), sepertinya berkaitan dengan maraknya perjudian di daerah itu dan belum lama ini justru tim Mabes Polri yang melakukan penggerebekan lokasi perjudian di Riau.
"IPW memberi apresiasi kepada Kapolri yang telah melakukan mutasi besar-besaran ini. Para Kapolda baru diharapkan bekerja profesional," tandas Neta.
[ald]
BERITA TERKAIT: