Tidak Lama Lagi Chatib Basri Berurusan dengan KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 22 Mei 2013, 13:58 WIB
Tidak Lama Lagi Chatib Basri Berurusan dengan KPK
chatib basri/ist
rmol news logo Kalau yang ini bukan ramalan paranormal. Dapat dipastikan Menteri Keuangan yang baru dilantik, Chatib Basri, akan segera berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
Prediksi itu disampaikan koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M. Massardi, kepada wartawan siang ini, Rabu (22/5). Dasarnya sederhana. Menurut Adhie, yang korup saat ini adalah rezim. Siapapun yang masuk dalam pusaran rezim korup, pasti akan terseret arus.

"Jadi cepat atau lambat, mungkin tak akan lebih dari tiga bulan, Chatib Basri juga akan segera berurusan dengan KPK seperti menteri keuangan sebelum-sebelumnya," ujar Adhie.
 
Sekjen MKRI (Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia) ini memberikan kesaksian betapa dahsyatnya daya rusak rezim SBY. Sangkin dahsyatnya, orang-orang yang sebelumnya dikenal berintegritas tinggi, hampir bisa dipastikan jadi bulan-bulanan KPK setelah bergabung dengan SBY.
 
"Contohnya Boediono dan Sri Mulyani. Dua tokoh eknomi yang dulu reputasi dan profesionalismenya pernah sangat dipuji, bahkan di dunia internasional, kini tinggal menunggu waktu untuk masuk bui karena secara sah dan meyakinkan terlibat dalam skandal korupsi rekayasa bailout Bank Century," tuturnya.
 
Jubir presiden era Gus Dur ini, menambahkan, yang paling mengerikan adalah rezim ini telah merusak mental dan moral generasi muda yang semula diharapkan bisa membawa perubahan di negeri ini. Sebut saja Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, Nazaruddin, Angelina Sondakh, Jhonny Allen Marbun, dan sejumlah aktivis yang kini berada di pusat kekuasaan.
 
Sementara, di kabinet, tokoh-tokoh muda seperti Gita Wirjawan, Agus Martowardojo, Suswono, Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar, berkas indikasi korupsinya sudah lama masuk daftar untuk ditindaklanjuti. Begitu terjadi perubahan politik, mereka akan menghuni "hotel prodeo".
 
Seperti Agus Martowardojo yang berurusan dengan KPK karena menandatangani pengeluaran uang negara untuk pembangunan proyek Hambalang yang memang didesain untuk ajang bancakan, lanjutnya, Chatib Basri nantinya juga berurusan dengan KPK karena menandatangani pengeluaran uang negara untuk APBN yang penuh manipulasi.
 
"Tapi yang paling telak kalau pemerintah menaikkan harga BBM, dan Chatib Basri menandatangani pengeluaran untuk BLT yang jumlahnya triliunan rupiah. Sekarang sudah banyak orang tahu BLT program tipu-tipu. Kolusi beberapa parpol untuk manjarah uang negara guna pemilu 2014," pungkas Adhie Massardi. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA