Meski pemilu akan dilaksanakan dua tahun lagi, namun suhu politik di Indonesia sudah memanas. Masing-masing parpol sudah mempersiapkan calon presidennya. Padahal di saat bersamaan, sistem rekrutmen oleh partai politik masih perlu dibenahi.
"Pengkaderan partai politik di Indonesia tidak sepenuhnya benar. Sistem ini bisa merusak moral partai politik. Karena, setiap orang yang mempunyai uang bisa seenaknya masuk ke partai politik," kata Ketua Umum Jenderal Soedirman Center (JSC), Bugiakso, saat membuka acara kepemimpinan di Hotel Rizt Calton, Jakarta Selatan, Jumat (9/11).
Bugiakso menambahkan, sistem seperti ini bisa merusak tatanan dalam berpolitik ditanah air.
"Jadi, kalau tidak dibenahi dari sekarang anggota DPR bisa rusak moralnya," kata dia.
Dia menilai partai politik saat ini hanya memfasilitasi orang-orang yang mau jadi pemimpin secara instan. Menjadi pemimpin, harus menjadi pelayan bagi rakyat, bukan malah menjadi seorang raja.
Di tempat yang sama Wakil Gubernur Lemhanas Letjen (purn) Moeldoko menjelaskan, sebenarnya masih banyak lembaga sosial yang mampu melakukan pengkaderan di luar partai politik. Lemhanas menyarankan calon pemimpin harus memiliki kepribadian yang bersih, jujur, bertanggung jawab serta bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Saya yakin, lembaga sosial seperti Jenderal Soedirman Center mampu memberikan pembekalan yang baik dari parpol," katanya.
Lemhanas menilai, saat ini di Indonesia masih mengalami krisis kepemimpinan. Belum ada pemimpin bangsa ini yang benar-benar mementingkan rakyatnya.
"Sebaiknya pemimpin negara ini bisa meniru gaya kepemimpinan Jenderal Soedirman. Meskipun Jenderal Soedirman ditandu, namun semangat berjuang melawan penjajah masih diutamakan," pungkasnya. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: