Limed Dikko sendiri merupakan tahap akhir dari Pendidikan Komando Marinir.
Peserta Pendidikan Komando Marinir Angkatan 173 TA. 2024 dengan jumlah 502 siswa yang terdiri dari 58 Taruna AAL tingkat II Angkatan ke-71, 100 siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba), dan 343 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) angkatan ke-43 gelombang 1 serta 1 Siswa Tandikmaba akan berjalan sepanjang 350 KM.
Tidak hanya itu, para peserta akan berjalan kaki menggunakan pakaian tempur dari Banyuwangi sampai dengan Pantai Baruna, Malang Selatan.
Dalam Limed etape ini, seluruh peserta Dikko terlihat kompak dan penuh semangat, untuk menyelesaikan tahapan Limed selanjutnya yaitu, rute Bromo (Probolinggo) - Wonorejo - Gondang Legi - Srigonco – dan Finish di Pantai Baruna untuk melaksanakan pembaretan Siswa Dikko Marinir.
Di hadapan para peserta pendidikan, KSAL mengatakan bila Marinir merupakan pasukan andal yang disegani kawan maupun lawan dan wajib menjaga nama baik yang sudah ditorehkan oleh pendahulu-pendahulu.
“Marinir-marinir di seluruh dunia mengakui kemampuan kalian. Nama Marinir sangat dikenal sebagai pasukan yang pantang menyerah," ungkap Ali.
Bila selesai pendidikan dan nantinya dilantik, KSAL juga mengingatkan agar para Marinir tetap profesional dalam menjalankan tugas di tengah masyarakat
"Masyarakat percaya terhadap kalian, seluruh bangsa Indonesia percaya kepada kalian. Kepercayaan ini harus kalian jaga dan harus ditingkatkan kemampuannya, profesionalitas, integritas dari tiap prajurit Marinir harus yang terbaik," pungkas Ali.
BERITA TERKAIT: