Speed boat tersebut terbalik saat perjalanan pulang usai menghadiri acara kampanye dan edukasi pelestarian penyu di Pulau Paku, Kabupaten Morowali.
Saat peristiwa kapal terbalik, Prajurit TNI AL baru saja melaksanakan Patroli Keamanan Laut dengan menggunakan
Sea Rider, dan melihat ada tanda
swempest berwarna orange serta benda putih memanjang terapung di jarak sekitar 3 mil dari posisinya.
Setelah didekati terlihat lambaian tangan sebagai isyarat pertolongan. Dari sini, seketika itu juga
Sea Rider menghampiri dan melaksanakan evakuasi ke 11 orang korban.
Dikonfirmasi soal kejadian itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI AL harus merespon dengan cepat, khususnya di saat masyarakat membutuhkan.
"Prajurit Jalasena harus responsif, terhadap situasi khususnya saat masyarakat membutuhkan pertolongan,†tegas Ali kepada wartawan, Kamis (16/2).
BERITA TERKAIT: