Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Maraknya Aksi Teror Bukan Karena Penegakan Hukum Yang Lemah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 16 Mei 2018, 15:56 WIB
Pengamat: Maraknya Aksi Teror Bukan Karena Penegakan Hukum Yang Lemah
Foto: RMOL
rmol news logo . Maraknya aksi teror belakangan ini justru bukan karena hard approach (pendekatan keras) atau penegakan hukum yang lemah.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Solahudin mengatakan, aksi teror yang naik daun belakangan ini justru karena soft approach (pendekatan lembut) yang tidak maksimal.

"Yang jadi soal itu penindakan terus berlangsung tapi makin banyak orang terlibat kasus terorisme. Jadi yang menjadi masalah itu ada di soft approach pemerintah Indonesia masih sangat lemah dalam program deradikalisasi kontra radikalisme," ujar Solahudin.

Demikian disampaikan Solahudin dalam diskusi bertajuk 'Cegah dan Perangi Aksi Teroris' di kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/5).

Dia menjelaskan, hard approach adalah seperti yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam melakukan penegakan hukum dengan menangkap dan menahan para teroris. Sedangkan soft approach adalah deradikalisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Lihat kalau program deradikalisasi tidak maksimal, berarti apa, ada soal. Loh ini kok penindakan sudah, tapi kok pelaku tidak pidana makin terus-terusan," pungkas Solahudin. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA