Pengamat terorisme Solahudin menjelaskan, hal itu terbukti dengan pelaku peledakan bom di Surabaya yang belajar merakit bom melalui media sosial berbagi video YouTube.
"Kelompok ekstrimisme memanfaatkan sosial media secara maksimal," kata Solahudin dalam diskusi bertajuk 'Cegah dan Perangi Aksi Teroris' di kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/5).
Hal ini juga diperkuat dengan siaran langsung (Instagram) penyerangan narapidana terorisme di Rumah Tahanan Salemba Cabang Mako Brimob beberapa waktu lalu.
"Di dunia, sosial media penting untuk radikalisasi dan rekrutmen," tukas Solahudin.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: