Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Suhardi Alius: Tiga Langkah Strategis Penanggulangan Terorisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 12 April 2018, 05:17 WIB
Suhardi Alius: Tiga Langkah Strategis Penanggulangan Terorisme
Suhardi Alius/Net
rmol news logo . Kunci keberhasilan penangggulangan terorisme di Indonesia terdiri tiga eleman. Yaitu, penguatan Pancasila, sinergi seluruh elemen bangsa, dan penguatan nilai-nilai kearifan lokal.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius mengatakan, bila ketiga elemen itu berjalan baik, maka penanggulangan terorisme akan lebih efektif dan efisian.

Hal itu ditegaskannya saat memimpin Apel Kebangsaan 'Menjadi Indonesia' di halaman Rektorat IAIN Bengkulu, Rabu (11/4), seperti dalam keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi.

Menurut Suhardi, langkah-l itu terus dioptimalkan BNPT, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini. Tentunya BNPT tidak bisa sendiri melakukan penanggulangan terorisme.

"Kami butuh keterlibatan semua pihak. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap daerah inilah yang menjadi penyambung sinergitas dengan daerah-daerah untuk bersama-sama memberantas paham radikal dan terorisme di seluruh pelosok negeri," kata dia.

Selain itu penguatan nilai-nilai lokal juga harus digalakkan dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional. Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, kearifan lokal memiliki kekuatan pada tokoh agama dan tokoh adat. Karena itu pemerintah sangat mengapresiasi semua elemen bangsa yang turut serta dalam keterlibatanya untuk menanggulangi paham radikal dan terorisme.

"Kelompok radikal terorisme selalu membuat kekacauan. Mereka bekerja secara statis, terus menerus dan menggunakan berbagai cara untuk merekrut anak-anak muda kita bergabung menjadi kelompoknya. Ini yang harus kita cegah agar generasi muda kita tidak terpapar paham radikal terorisme. Keterlibatan tokoh adat dan ulama sangat penting untuk membentengi generasi muda ini," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Suhardi mengapresiasi kegiatan workshop video pendek bersama pelajar dan generasi muda yang digelar FKPT Bengkulu. Menurutnya, ini menjadi sebuah terobosan yang baik, karena kelompok radikal teroris juga menggunakan media sosial dan media visual untuk menyebarkan propaganda. Bahkan Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kinerja BNPT yang mampu menggerakkan anak-anak muda untuk turut serta melawan paham radikal terorisme melalui duta damai dunia maya dan lomba video pendek ini. Apalagi video-video itu nantinya akan diputar di XXI beberapa daerah dan kota.

"Lomba video pendek merupakan bagian soft aproach (pendekatan lunak). Kita memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa betapa radikalisme sangat berbahaya dan dapat menjangkiti siapa saja," ungkap Suhardi.

Selain memimpin Apel Kebangsaan, Kepala BNPT juga memberikan memberikan kuliah umum di hadapan 800 mahasiswa/mahasiswi IAIN Bengkulu. Pada kesempatan itu, Suhardi mengajak generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Karena itu generasi muda harus terus menggali ilmu agar bisa menjadi manusia unggul sehingga bisa diandalkan dalam membangun dan menjaga NKRI.

"Persaingan global semakin sengit, kalian harus mempunyai keunggulan. Selain mendapatkan keilmuan umum, kalian juga harus belajar agama, sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara baik untuk kemaslahatan masyarakat dan perdamaian," demikian Suhardi. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA