Dari kasus Medan para teroris sepertinya ingin menunjukkan bahwa gerakan mereka tidak mati malah bisa merekrut para "pengantin" dari luar Jawa.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 29/8).
Neta mencatat, selama ini sebagian besar pelaku bom bunuh diri atau "pengantin" berasal dari Jabar atau wilayah Jawa lainnya. Tapi kasus Medan menunjukkan bahwa "pengantin" dari luar Jabar pun bisa muncul menebar teror bom bunuh diri, meski gagal.
Untuk itu, tegas Neta, Polri perlu mengusut tuntas kasus bom Medan ini agar bisa diungkap secara tuntas, kelompok mana yang sudah berhasil merekrut "pengantin" dari luar Jawa.
"Sementara pelaku yang tertangkap perlu dijaga maksimal agar tetap hidup dan terhindari dari "serangan" orang lain maupun melakukan aksi bunuh diri di tahanan, untuk menutup jaringannya," demikian Neta.
[ysa]
BERITA TERKAIT: