Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima: Proxy War Terasa Lewat Pemberitaan Media

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/febiyana-1'>FEBIYANA</a>
LAPORAN: FEBIYANA
  • Jumat, 05 Februari 2016, 21:37 WIB
gatot nurmantyo/net
rmol news logo Panglima TNI Jenderal, Gatot Nurmantyo, mengulangi lagi peringatannya akan "proxy war" yang sedang dihadapi Indonesia berhadapan dengan banyak kepentingan negara di dunia.

"Rekan-rekan wartawan tolong bantu selamatkan anak, cucu dan NKRI. Ini ketakutan saya," kata Gatot saat diskusi dengan tema Membedah Posisi Indonesia Dalam Persaingan Maritim Dunia, di atas KRI Makasar 590, Jumat (5/2).

Gatot menegaskan, Indonesia memiliki posisi strategis dalam pertumbuhan globalisasi dengan potensi energi, pangan, dan air, yang melimpah. Kekayaan Indonesia itu yang menjadi motif bagi negara lain melakukan invasi.

Jenderal Gatot menambahkan bahwa perang modern tidak hanya mengandalkan pertempuran terbuka. Dalam perang modern, informasi menjadi salah satu unsur proxy war.

"Yang bertempur tiap saat wartawan. Wartawan tiap saat stres, bangun tidur, langsung mikir dapat berita apa saya nih. Terus sama redaktur dimuat enggak ya, itu yang sedih. Ada juga pejabat tiap saat stres baca media juga,” candanya.

Ia melanjutkan, proxy war saat ini sudah sangat terasa salah satunya dalam pemberitaan di media massa. Pemberitaan media dijadikan alat membentuk opini negatif dan memecah belah kesatuan Indonesia.

Selain itu, proxy war yang dihadapi Indonesia semakin kuat seiring dengan konstelasi keamanan Laut China Selatan. Wilayah konflik kepentingan negara adidaya tersebut berada di beranda Indonesia. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA