"Menurut saya itu sangat jauh dari kebutuhan. Idealnya minimum 300 miliar karena kita akan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada di Indonesia," ungkap Moeldoka saat ditemui wartawan usai menutup Rapim TNI 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1).
Moeldoko memaparkan, prajurit-prajurit TNI yang akan dilibatkan dalam pengamanan Pemilu 2014 nanti juga perlu dilengkapi peralatan Penanggulangan Huru Hara (PHH). Namun peralatan ini sudah tak tersedia lagi pasca reformasi 1998.
"Sehingga kami akan membeli lagi dengan segala keterbatasan," imbuhnya.
Terkait teknis pengamanan Pemilu nanti, mantan kepala staf TNI AD ini menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat langsung dengan masyarakat. Secara keseluruhan, tegas dia, peran TNI hanya sebatas membantu pengamanan yang notabene merupakan tanggung jawab Polri
"Teknisnya TNI tidak diberi sektor, TNI tidak berhadapan langsung dengan massa. TNI bersifat penebalan, teknikalnya seperti itu. Pada tingkat teknis dan taktis masih pada tingkat kepolisian," terangnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: