Juara dunia kelas bulu versi WBA, Chris John berhasrat ingin kembali berduel dengan petinju Meksiko, Juan Manuel Marquez yang baru saja meng-KO petinju Filipina, Manny Pacquiao.
“Saya akan menghadapi MarÂquez di kelas apa pun karena perÂtarungan ini adalah sebuah perÂtarungan besar dengan bayaran tinggi,†kata Chris John kepada harian The Strait Times.
“Saya harap promotor bisa memÂbawa Marquez ke SingaÂpura karena di sana adalah temÂpat laga terbaik yang pernah saya jalani,†tambah Chris John yang sejak 2003 tidak terkalahÂkan dalam 50 laga.
Chris John mengklaim jauh lebih baik ketimbang MarÂquez yang pernah dikalahkannya pada 2006 lalu.
“Saya petinju yang lebih baik keÂtimbang Marquez. Saya meÂmiÂÂliki kemampuan dan keceÂpaÂtan yang lebih bagus. Marquez memiliki pukulan keras dan dia memiliki satu kesempatan bersih memukul jatuh Pacquiao. Saya akan pastikan tidak terkena puÂkuÂlan semacam itu,†kata Chris John menegaskan.
Promotor asal Australia Angelo Hyder mengaÂtakan, dia akan mengusahakan pertarungan di kelas ringan. Ini berarti petinju Meksiko ini harus menurunkan berat badannya, seÂmentara Chris John harus meÂnaikÂkan bobotnya sekitar empat kilogram.
“Marquez dan timnya selalu mempermasalahkan hasil perÂtanÂdingan pada 2006 meski saat itu ketiga hakim memenangkan Chris John. TemÂpat netral seperti Singapura bisa mewujudkan pertarungan ini,†kata Hyder.
“Kami akan mendekati tim MarÂquez dan coba merancang perÂtarungan lagi. Sebab, ada maÂsalah yang belum selesai antara kedua petinju,†tambah Hyder.
Marquez dikalahkan Chris John dalam pertarungan di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim pada 4 Maret 2006. Saat itu, Marquez tidak puas.
“Chris John petinju pintar, tapi pertarungan tersebut milik saya,†kata Marquez saat itu.
Marquez juga mempersoalkan lokasi pertandingan di Kutai yang menurutnya kurang layak dan tidak netral. “Karena itu, ayo bertarung di Singapura,†tantang Hyder kepada kubu Marquez.
Di tempat terpisah, juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan meÂÂmiliki keinginan untuk naik kelas.
“Kalau saya ingin naik kelas, tentu ingin naik dari keÂlas bulu ke kelas bulu super,†kata petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah ini.
Tetapi, kata petinju Sasana KaÂyong Utara, Kalbar tersebut, semuanya tergantung promotornya. Daud, mengaku berkeinginan untuk berÂtaÂrung di badan tinju dunia yang lain.
Daud YorÂdan baru saja memÂpertaÂhanÂkan gelar pertaÂmaÂnya atas peÂtinju MoÂngoÂlia Choi TseÂveenÂpuÂrev di SingaÂpura, 9 Mei 2012. “SaÂya suÂdah mulai menÂjaÂlani laÂtiÂhan karena memang saya menÂcintai tinju,†katanya.
Menurut petinju kelahiran 10 Juni 1987 tersebut, latihan yang dijalani saat ini masih bersifat umum, terutama untuk penguaÂtan otot-otot dan daya tahan tuÂbuh. “Latihan lebih banyak ke fiÂsik,†jelasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: