Kemenangan atas Malaga, memungkinan duel El Classico kembali tersaji di babak peremÂÂpat final. Karena, di babak 16 besar BarÂÂcelona mendapat lawan yang tiÂdak terlalu sulit, Osasuna.
KenÂdati demikian, Casillas meÂngaku, ingin fokus dulu di baÂbak 16 beÂsar. Madrid akan menÂjaÂmu MaÂlaga di Santiago BernaÂbeu paÂda leg pertama yang digeÂlar 4 JanuÂaÂri 2012. Sepekan keÂmudian, giÂliran Cristiano RonalÂdo Cs yang menyambangi marÂkas Malaga di Estadio La Rosaleda.
Secara head-to-head kedua tim, El Real masih unggul atas MaÂlaga. Terakhir, Madrid meÂraih kemenaÂngan empat gol tanpa balas di ajang La Liga pada OktoÂber 2011. BahÂkan, tim Ibukota itu pernah meraih kemeÂnangan 7-0, medio Maret 2011 lalu.
Kendati demikian, Casillas teÂtap tak mau menyepelekan Santi Cazorla Cs. Karena, klub kaya baru tersebut, selain diperkuat banyak pemain-peÂmain bintang, juga sudah semakin berÂkemÂbang. Malaga pastinya akan membalas dendam atas keÂkalahan mereka di pertemuan terÂÂakhir.
“Malaga adalah lawan yang sulit dan rumit. Mereka tim yang baÂgus dan punya beberapa peÂmaÂin kelas dunia. Mereka bisa saÂngat berbahaya di turnamen deÂngan sistem gugur seperti ini. KaÂmi harus memaksimalkan perÂtemuan di Bernabeu untuk mÂeÂraih kemenangan,†ucap Casillas.
Hal serupa juga disampaikan direktur teknik Los Blancos, MiÂguel Pardeza. Di atas kertas, MaÂÂdrid dan Barca tentu jauh diÂunggulkan sehingga kemungkiÂnan duel El Clasico di ajang CoÂpa del Rey sangat terbuka lebar. Namun Madrid tak mau beranÂdai-andai dan mengaku belum meÂmikirkan Barcelona.
“Ini bukan saatnya memikirÂkan lawan Barcelona. Ada baÂnyak yang harus dilakukan seÂbelum kami lolos melawan meÂreka. Kami harus setahap demi setahap dan tahap pertama tentu melawan Malaga,†ujar Pardeza kepada AS.
Keputusan Madrid untuk tidak terÂgesa-gesa memikirkan BarceÂlona sangat beralaÂsan. Karena, Malaga saat ini menÂjadi salah satu klub yang menunjukkan performa apik. Terlebih, Malaga saat ini dibesut Pellegrini, pelatih MaÂdrid sebelum Jose Mourinho.
“Mereka (Malaga) punya peÂmain-pemain bagus dan sebuah rekor bagus. Kami harus ÂseÂrius. Kami sama-sama bermain di divisi primer (La Liga) dan masing-masing harus memulai tanpa goresan,†lanjutnya.
Jika nanti benar-benar terjadi El Classico, Madrid tetap optiÂmis menjalani laga tersebut. El Classico ini bisa menjadi pemÂbalasan bagi Madrid yang kalah 3 – 1 di Santiago Bernabeu pada laÂga La Liga. Kepercayaan diri MaÂdrid bersumber pada partai final Copa Del Rey 20 April siÂlam. Saat itu Madrid menundukÂkan Barca dengan skor tipis 1-0 berkat gol tunggal Cristiano RoÂnaldo di menit 103.
“Barca bukan tim yang tidak bisa dikalahkan. Kami menang di final Piala Raja musim lalu dengan mengalahkan mereka dan memberikan mereka tes suÂlit,†ujar playmaker Kaka seÂbaÂgaimana dilansir Goal.
Meskipun demikian, Kaka memuji kehebatan Barca.
“Saya rasa mereka adalah tim terÂhebat yang pernah saya haÂdapi. Hal itu karena mereka tamÂpil seÂbagai satu kesatuan tim seÂjak laÂma. Mereka juga memiliki keperÂcayaan tinggi karena memÂpunyai Lionel Messi,†katanya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: