Konflik Segitiga Hantui Giallorossi

Senin, 05 September 2011, 02:22 WIB
Konflik Segitiga Hantui Giallorossi
Francesco Totti

RMOL. Perseteruan internal di ku­bu AS Roma telah muncul ke permukaan. Hal ini ditandai oleh pembeberan yang dilakukan oleh Direktur Olahraga AS Roma Walter Sabatini yang meng­ung­kap telah terjadi konflik segitiga antara Pelatih Enrique, Direktur Franco Baldini, dan sang Kapten Francesco Totti.

Tidak tanggung-tanggung, Sa­batini juga mengungkapkan Giallorossi terancam bubar jika ke­ributan tiga Srigala Roma ini tidak segera di hentikan. “Saya sangat khawatir, dan saya pikir sudah waktunya kami meng­ha­dapi perseteruan segitiga antara Baldini, Totti, dan Luis Enrique. Ini sudah mencapai tingkat stasis dan saya tahu kapan mesin pe­sawat (Roma) ini akan mati dan jatuh dari langit.” ungkap Sabantini.

Berdasar berita yang berkem­bang di Italia, konflik memanas ke­tika Totti dan dan Baldini men­jadi asisten Fabio Capello yang menjadi pelatih timnas Ing­gris. Pasalnya, Totti dan Baldini sebelumnya sudah lama me­mi­liki masalah pribadi. Hal ini di­per­parah dengan seringnya Totti dibangkucadangkan Enrique selama AS Roma melakoni pertan­dingan pra-musim.

Tidak hanya itu, santer ter­dengar Totti akan segera didepak dari Roma akibat perseteruan ter­sebut. Kabarnya, Enrique dan Baldini berkomplot untuk me­nyingkirkan sang kapten lan­tar­an terus berseteru dengan pe­tinggi Roma dan pelatihnya. Namun, kabar tersebut segera dibantah Sabantini.

“Baldini menghubungi saya di bulan Desember dan bilang bah­wa ia siap untuk bergabung de­ngan proyek baru di Roma. Na­mun, ia tidak pernah menye­but­kan ada masalah antara dirinya dengan Totti. Tidak masuk akal untuk berpikir ada konspirasi dari Luis Enrique dan Baldini un­tuk menendang Totti keluar dari klub ini.” akunya.

Sabatini juga mengkritik reaksi Totti cenderung berdiam diri atas permasalahan yang ada, dan dikhawatirkan akan mem­buat permasalahan semakin pelik. Tidak hanya itu, Sabantini kha­watir para Srigala Roma lain­nya akan melawan para petinggi klub karena loyalitas yang tinggi terhadap kaptennya.

“Saya tahu ia telah berkorban besar dengan menerima kepu­tus­an tidak dimainkan. Namun, se­orang Kapten tidak boleh mem­biarkan orang-orang membe­ron­tak, ketika ia dikhinati pelatihnya de­ngan ditinggal di bangku ca­dangan. Saya tidak akan duduk pasif dan menonton semuanya han­cur. Saya tidak akan men­de­ngarkan band terus bermain se­mentara kapal Titanic (Roma) teng­gelam. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA