Hal tersebut dikatakan anggota Komisi III DPR RI, Didi Irawadi Syamsuddin saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online di Jakarta (Jum'at, 24/12).
Ia mengatakan, hal ini sangat memprihatinkan, sebab kegiatan olah raga mulai dicampuradukkan dengan kepentinganpolitik. Misalnya ada yang tiba-tiba merasa dirinya sebagai orang paling berjasa untuk Timnas.
"Pokoknya mulai ramai pahlawan kesiangan. Kalau hendak mendukung ya dukung dengan ikhlas, jangan pakai menyeret Timnas ke sana ke mari. Kasihan mereka bisa kelelahan dengan kegiatan yang sama sekali tak relevan dengan sepak bola," ujarnya.
Menurut Didi, hal ini justru membuat Timnas terombang-ambing dalam kepentingan politik. Apalagi juga muncul wacana untuk mendepak pelatih Timnas Alfred Riedl, sebab dia menolak segala kegiatan yang tidak ada hubungan dengan sepak bola.
Didi melanjutkan, tindakan ini jelas perlu dikecam, karena politisi sudah sangat mencampuri urusan olah raga. Inilah yang menyebabkan tidak sehatnya dunia persepakbolaan di Indonesia.
"Saya sangat kecewa melihat kondisi seperti ini. Baru saja Timnas hendak melangkah meraih prestasi sudah muncul gangguan-gangguan yang mestinya tidak perlu itu. Rakyat sangat mendukung Timnas, tapi sangat tidak suka ulah politisi yang memanfaatkan Timnas," tegasnya.
[wah]Â
BERITA TERKAIT: