Sebelumnya, mereka kerap berÂÂseteru untuk menjadi peÂbalap terbaik bagi timnya. PunÂcaknya, saat GP Turki, di mana mobil VetÂtel menyeruduk mobil WebÂber yang membuat Vettel tidak melanjutkan lomÂba, sedangkan Webber masih bisa finis di posisi ketiga.
Sejak saat itu, hubungan meÂreka semakin memanas, perang urat saraf antara keduanya pun keÂrap terjadi. Beruntung tim berÂlambang Banteng Merah teÂtap memÂperlakukan Vettel dan WebÂber secara adil. Sampai akhirÂnÂya, Vettel sukses meÂnganÂtongi gelar juara dunia F1 2010 dan Webber harus puas meÂnempati peringkat ketiga di klaÂsemen akhir peÂbalap.
Mulai mencairnya hubungan meÂreka setelah ada perÂteÂmuan emÂpat mata antara Vettel dan Webber pada serie terakhir di GP Abu Dhabi. Mereka berÂdua, berÂbiÂcara serius meÂnyeÂleÂsaikan konÂflik internal.
“Banyak yang menilai perÂsaingÂan kami dibuat-buat dan seÂÂbenaÂrnya saya tak punya maÂsalÂah dengan Mark. Kami puÂnyÂa posisi yang sama di trek, dÂan kaÂdang-kadang terjadi keÂsaÂlahan. ItuÂlah balapan dan itu meÂÂnunjukkan tidak ada yang diÂbuat-buat,†ujar Vettel diÂkutip
Autosport.“Kami telah memÂbiÂcaÂraÂkanÂnya. Beberapa hal telah bisa kita lupakan, meski di beÂbeÂrapa hal yang lain kita masih beda penÂdapat. Jadi sekarang kami baik-baik saja,†sambung bekas pebalap Sauber ini.
Musim depan, Vettel berniat untuk mempertahankan gelar juaÂÂra dunianya. Namun dia saÂdar perjuangannya dan Red Bull bakal sulit, karena perÂsaiÂngÂan akan semakin ketat.
“Musim lalu, kerja keras kaÂmi membuahkan hasil. Kami tiÂdak meÂmiliki tim yang hebat seÂÂpanÂjang musim, tapi, kami meÂmiliki tim yang memiliki menÂtal juara. Tahun depan, kaÂmi baru meÂmuÂlai kompetisi dengÂan status juara. Tapi, kami tetap harus memiliki mental juara lagi.†ujar pebalap JerÂman itu.
[RM]
BERITA TERKAIT: