Indonesia Naga Asia

Cetak Sejarah, Persembahkan Emas Ketiga

Minggu, 21 November 2010, 00:57 WIB
Indonesia Naga Asia
RMOL.Luar biasa! Ungkapan tersebut layak diberikan kepada tim perahu naga putra di Asian Games XVI Guangzhou, China. Cabang olahraga yang nyaris batal diberangkatkan ini kemarin mempersembahkan medali emas ketiga.

Sukses ke­ti­ga tim pe­ra­hu naga In­do­nesia kali ini diraih pa­da nomor 250 meter deng­­an men­ca­­tat waktu tercepat 48,681 detik. Disusul peraih perak tim Myanmar dengan catatan waktu 49,401 detik dan perunggu tuan rumah China dengan waktu 49,467 detik.

Dengan personil sama, tim yang dimotori Pendrota Putra Ke­sumah itu, sebelumnya me­raih emas pada nomor 1.000 meter dan 500 meter. Dengan pe­nuh semangat dan haru, lagu In­donesia Raya pun di­ku­man­dang­kan diiringi kenaikan bendera me­rah putih di Danau Zeng­cheng tiga kali berturut-turut.

Pada kesempatan sama, tim pe­rahu naga putri juga mencetak hattrik dengan meraih perak setelah mencatat waktu 59,458 de­tik. Sedangkan, medali emas di­raih China dan perunggu di­bawa Thailand dengan catatan waktu 1:2,008 detik.

Ketua Umum PB PODSI, Ah­mad Sutjipto mengaku sangat bang­ga atas pencapaian yang diraih tim perahu naga putra dan putri.  “Mereka tampil luar biasa, sempurna dan ini kebanggan bagi Indonesia. Hattrick emas ini merupakan buah kerja keras dan latihan serta persiapan selama ini,” kata Ahmad Sutjipto yang didampingi Manajer Tim Perahu Naga Indonesia, Young Mardinal Djamaludin.

Menurut Sutjipto, sukses me­raih sapu bersih dan juara umum pada nomor perahu naga me­ru­pa­kan rekor tersendiri. Untuk per­tama kalinya cabang olahraga mampu melakukan hattrik emas pada satu cabang olahraga Asian Games yang diikuti Indonesia.

Manajer Tim Perahu Naga In­do­nesia, Young Mardinal Dja­ma­ludin menyatakan tim putri ma­sih kesulitan untuk me­ne­m­bus dominasi China. Meski ga­gal mempersembahkan emas, tim putri menjadi tim yang di­perhitungkan.

Harapan Indonesia untuk me­nyapu bersih tiga nomor seperti yang pernah ditorehkan di Asian Beach Games 2009 di Bali gagal di­lakukan. “Pada heat pertama pu­tri Indonesia mampu me­nga­lahkan China, namun pada heat ke­dua dan final ini kita harus mengakui mereka secara umum  tampil luar biasa dan konsisten. Putri China memang kuat,” kata Djamaludin.

Dengan suksesnya perahu na­ga di Asian Games, maka pe­luang Indonesia meraih ke­suk­sesan pada SEA Games 2011 yang digelar di Indonesia cukup ter­buka. Saingan terberatnya ada­lah Myanmar dan Thailand.

Selain itu, PB PODSI juga akan menggalang dukungan un­tuk melobi International Olym­pic Commite (IOC) agar cabang olah­raga perahu naga di­per­tan­dingkan di ajang Olimpiade.

Sementara itu, keberhasilan In­do­nesia meraih 3 emas, 6 perak dan 10 perunggu di Asian Ga­mes harus dijadikan mo­men­tum oleh KO­NI/KOI dan pe­merintah untuk lebih mem­per­ha­tikan ca­bang-cabang olahraga yang se­lama ini terpinggirkan.

“Selama ini kita hanya fokus dan berharap pada cabang-ca­bang elit seperti bulutangkis. Dengan keberhasilan ini KONI/KOI dan pemerintah harus mem­perlihatkan cabang lainnya khu­susnya dayung,” kata Ketua Umum Lembaga Pengawas Olah­raga Nasional (LPON), Ste­ven Setiabudi Musa.

Selain itu, Steven menyoroti je­bloknya pemain pelatnas bu­lutangkis dibanding pe­main non pelatnas. “Dibanding deng­an pemain pelatnas, pemain non pelatnas di bulutangkis ternyata lebih berprestasi di AG 2010 ini. Ada apa?” tanyanya. [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA