Jadi “Kuburan” Tunggal Putri

Indonesia Grand Prix Gold 2010

Jumat, 15 Oktober 2010, 05:58 WIB
Jadi “Kuburan” Tunggal Putri
RMOL. Turnamen bulutangkis Indonesia Grand Prix Gold 2010  di Stadion Palaran, Samarinda, Kaltim  menjadi ajang pembantaian dan kuburan buat para pemain tunggal putri Indonesia.

Dari lima wakil yang melaju ke babak kedua, hanya Maria Febe Kusumastuti  yang lolos ke ba­bak perempatfinal. Fe­be yang menempati unggulan kedua menaklukkan rekan sesama pe­latnas, Siti Ani­da Lestari Qorya­tin, 21-16, 22-20.

“Seperti di Indonesia Terbuka (Super Series, Juni lalu) banyak pemain Indonesia yang bertemu rekan sendiri sehingga kalah di babak awal,” kata Febe.

Pemain pelatnas itu mengaku, pe­main Indonesia banyak me­ne­lan kekalahan oleh pemain asing karena kalah jam terbang di tur­namen internasional. “Pe­main-pemain luar lebih sering dikirim mengikuti turnamen di luar dibanding pemain kita,” katanya.

Setelah rekan- re­kannya be­r­tum­bangan, Febe mengaku ter­motivasi untuk tampil lebih baik. “Saya harus bermain se­rius dan fokus, apalagi saya menjadi unggulan sehingga mendapat sorotan ter­sendiri,” ungkapnya.

Di perempatfinal, pe­main pe­ringkat 26 dunia itu akan me­la­wan pemain China, Zhau Hui yang mengalahkan pebulu tang­kis  Singapura Gu Juan 21-12, 18-21, 21-19. “Saya be­lum pernah bertemu dengannya,” kata Febe me­­ngenai calon lawannya.

Sebelumnya, unggulan per­tama Adriyanti Firdasari gagal melaju ke perempat final setelah kalah dari pemain Taiwan, Chen Hsiao Huan 22-20, 17-21, 13-21. Firda mengaku sudah be­kerja keras, namun lawannya cu­kup agresif sehingga dia kewalahan.

“Saya berusaha menyerang tetapi lawan sudah menunggu, pa­dahal saya tidak berani ber­main reli karena takut angin. Pa­da saat-saat akhir kaki saya juga jadi berat dan saya banyak me­la­kukan kesalahan sendiri,” bebernya.

Selain Firda, dua wakil In­do­nesia lainnya juga terpaksa harus angkat koper yaitu Rosaria Yus­fin Pungkasari dan Maria Elfira Christina. Rosaria kalah dari ung­­gulan delapan asal Singa­pu­ra, Zhang Beiwen 21-14, 21-18, sedangkan Maria Elfira me­nye­rah pada unggulan ketiga asal Tai­wan Tai Tzu Ying 21-10, 21-16.

Di ganda campuran, unggulan per­tama, Hendra Gunawan Apri­da/Vita Marissa sukses me­nga­lahkan pasangan Malaysia, Wei Shem Goh/Yin Loo Lim 21-14, 21-7. Selanjutnya, Hendra/Vita akan bertemu pasangan In­do­ne­sia lainnya Markis Kido/Lita Nurlita di babak perempatfinal. Ki­do/Lita menang atas pasangan Taiwan, Min Chun Liao/Hsiao Huan Chen 21-17, 21-14.

Hasil manis juga ditorehkan, pa­sangan Muhammad Rizal/Debby Susanto yang melaju mengalahkan kompatriotnya Rendra Wijaya/Maria Elfira Christina 21-18, 21-17.

Sedangkan, pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir tampak tidak perlu banyak memeras ke­ringat saat menghadapi Jones Jansen/Nurbeta Kwanrico. Ung­gulan keenam tersebut cuma bu­tuh waktu 15 menit untuk me­mas­tikan tiket perempatfinal usai menang 21-14, 21-7.

Sementara itu, ditunggal putra, ung­gulan pertama, Taufik Hi­dayat melaju ke babak pe­rem­patfinal tanpa keringat. Taufik melaju setelah lawannnya Kho Henrikho Wibowo mundur ka­rena cedera.

Hasil ciamik juga ditorehkan Di­onysius Hayom Rumbaka yang menyingkirkan pemain muda, Adnan Fauzi, 21-15, 21-7. Disusul, bekas pemain pe­lat­nas, Tommy Sugiarto me­na­kluk­kan perlawanan pemain muda, Evert Sukamta 21-11, 21-19 dan  Alamsyah Yunus mengalahkan yu­niornya, Wisnu Yuli Prasetyo 21-10 21-19.  [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA