Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal mengatakan, ketika sejumlah jalur darat lumpuh akibat banjir dan longsor, kapal laut berperan sebagai penghubung vital antarwilayah terdampak agar bantuan tetap tersalurkan.
“Selama masa tanggap darurat telah dilakukan 35 trip pelayaran dengan total muatan lebih dari 351 ton bantuan logistik ke berbagai daerah terdampak bencana,” kata Faisal dikutip dari
RMOLAceh, Senin 15 Desember 2025.
Faisal menjelaskan, pemerintah daerah mengalihkan distribusi bantuan melalui laut agar penanganan darurat tetap berjalan dan kebutuhan masyarakat terdampak dapat terpenuhi.
Selain pengiriman bantuan logistik, Dishub Aceh juga mengoperasikan kapal perintis ke sejumlah pelabuhan strategis, di antaranya Pelabuhan Ulee Lheue, Krueng Geukuh, Kuala Langsa, hingga Belawan.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga konektivitas antarwilayah serta memastikan arus distribusi barang tetap lancar selama masa darurat.
Tak hanya difungsikan untuk distribusi bantuan, transportasi laut juga dimanfaatkan dalam proses evakuasi warga terdampak bencana.
Kapal Negara (KN) Ambareta diberangkatkan sebanyak dua trip dengan membawa 85 ton bantuan logistik, sekaligus mengevakuasi warga dari Langsa dan Aceh Utara menuju wilayah yang lebih aman.
BERITA TERKAIT: