Demikian informasi yang diterima
RMOL pada Minggu 30 November 2025.
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad mengatakan, proses suksesi Sekda DKI otomatis berakhir dengan dilantiknya Sekda baru pengganti Marullah Matali yang resmi pensiun pada 27 November 2025.
Syaiful sejak awal meminta masyarakat dan pihak terkait untuk mempercayakan sepenuhnya proses suksesi Sekda kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Ia menilai pengalaman Gubernur Pramono selama hampir 10 tahun sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) menjadi bekal penting dalam menentukan pejabat Sekda DKI. Seskab merupakan Sekretaris Tim Penilai Akhir (TPA) jabatan Eselon 1, dengan Ketua Presiden.
"Pengalaman itu menjadikan Mas Pram memiliki akses informasi yang luas dari BIN, PPATK, BSSN hingga BAIS TNI untuk menyeleksi calon Sekda DKI, hingga diputuskan dalam Keppres," kata Syaiful.
Syaiful juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Pramono yang secara konsisten membangun meritokrasi birokrasi di Pemprov DKI Jakarta.
"Mas Pram sudah memberikan teladan dan kepercayaan pada kualitas kader internal Pemprov DKI Jakarta, menyongsong lima abad dengan bersama membangun Jakarta menjadi Kota Global dan berbudaya," kata Syaiful, Senin 1 Desember 2025.
Spirit dan kepercayaan ini harus dimaknai oleh kerja cerdas dan tuntas pada setiap level birokrasi yang ada. Kasus jual beli jabatan pada beberapa wilayah menjadi bahan evaluasi bersama.
"Ini juga menjadi tantangan bagi Sekda DKI Jakarta yang hari ini akan dilantik dan memimpin birokrasi Pemprov DKI Jakarta," pungkas Syaiful.
BERITA TERKAIT: