Tidak Benar Siswa SMAN 72 Ajukan Mutasi Massal Setelah Insiden Ledakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 17 November 2025, 19:00 WIB
Tidak Benar Siswa SMAN 72 Ajukan Mutasi Massal Setelah Insiden Ledakan
SMAN 72 Jakarta . (Foto: Kompas)
rmol news logo Insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta masih menyisakan kecemasan bagi sebagian orang tua murid. Beredar kabar bahwa banyak wali murid mengajukan permohonan pindah sekolah. 

Namun Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Farah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pihak sekolah. Ia memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah kembali berlangsung, meski dengan skema hybrid.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan bahwa hari ini SMA 72 telah melakukan pembelajaran secara luring. Yang belum bisa hadir secara luring bisa melalui daring,” ujar Farah kepada RMOL, Senin, 17 November 2025.

Menurut laporan yang diterimanya, sekitar 69,44 persen siswa sudah hadir mengikuti pembelajaran tatap muka. Sisanya tetap diberikan akses untuk belajar dari rumah. 

Pendampingan psikologis juga terus dilakukan sejak pagi hingga siang hari agar siswa tidak merasa sendirian dalam masa pemulihan.

Farah menepis kabar yang menyebut banyak permohonan mutasi siswa setelah insiden. Ia memastikan hanya ada satu permohonan yang disampaikan secara lisan.

“Terkait dengan permohonan banyaknya mutasi siswa pasca peristiwa peledakan itu tidak benar. Sampai saat ini hanya ada satu permohonan mutasi yang disampaikan orang tua secara lisan,” tegasnya.

Justru, kata Farah, sebagian besar siswa sudah kembali beraktivitas seperti biasa, mulai dari salat berjamaah hingga olahraga bersama. Ia berharap ritme kegiatan ini membantu mempercepat pemulihan psikologis para pelajar.

Dinas Pendidikan, lanjut Farah, tetap membuka layanan bagi mereka yang mempertimbangkan untuk pindah sekolah. Namun prosesnya tetap akan dicek kembali dengan pihak sekolah, karena fokus utama saat ini adalah pemulihan psikis siswa.

“Fokus utama adalah pemulihan pasca insiden ledakan, baik secara psikis, fisik, maupun lain-lain. Yang kedua kita meminimalisir proses mutasi itu. Tetapi kembali lagi kepada orang tua,” ucapnya.

Farah menegaskan bahwa DPRD dan Dinas Pendidikan sejalan dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang kembali kondusif. Sementara itu, penanganan aspek hukum sepenuhnya diserahkan kepada aparat berwenang.

Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara terjadi saat khutbah Salat Jumat. Terduga pelaku saat ini merupakan salah satu siswa di SMA tersebut. Terduga pelaku meledakkan bom rakitan karena kerap menjadi korban perundungan (bullying). rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA