Hal itu ditegaskan Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kagi meluruskan opini yang ditulis pengamat kebijakan dan pemerhati NTT Paul Emes dalam artikel berjudul,
Krisis Kemanusiaan di Jantung Flores yang Sunyi dari Suara Wakil Rakyat, Ruang Operasi Jadi Ruang Duka. Artikel antara lain menyinggung sejumlah pasien meninggal dunia karena tidak sempat menjalani operasi karena ketiadaan dokter anastesi.
“Kita punya dokter anestesi dari program penugasan khusus Kementerian Kesehatan, dr. Yoga. Beliau masih aktif bertugas di RSUD TC Hillers, dan kontraknya berlangsung selama satu tahun,” tegas Bupati yang akrab disapa JPYK saat dihubungi
RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Mengenai desas-desus yang menyebut RSUD TC Hillers tidak memiliki dokter anestesi muncul setelah adanya kasus seorang ibu hamil yang harus dirujuk ke RSUD Larantuka beberapa waktu lalu. Namun, JPYK menegaskan, rujukan tersebut dilakukan karena kondisi khusus.
“Soal ibu hamil yang dirujuk ke Larantuka itu, karena saat itu dr. Yoga sedang mengikuti konferensi nasional para dokter anestesi di Riau yang berlangsung hingga 21 Oktober 2025. Setelah itu beliau kembali ke Maumere dan kembali bekerja sebagaimana mestinya," tegas JPYK.
“Dokter anestesi di Larantuka juga bukan dokter anestesi permanen, tetapi itu dokter residen dari Universitas Udayana, yang memang saat itu ada di tempat dan tidak ikut konferensi, sehingga pilihannya rujuk ke Larantuka," ungkapnya.
JPYK menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka juga sedang berupaya menambah tenaga dokter spesialis untuk memastikan pelayanan rumah sakit tetap optimal di masa mendatang.
Sebagai langkah strategis memperkuat layanan kesehatan, Pemkab Sikka tengah menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui kerja sama tersebut, RSUD TC Hillers akan mendapat tambahan dokter residen spesialis anestesi dan obstetri-ginekologi (obgyn).
JPYK menyebut, dalam waktu dekat pihak Fakultas Kedokteran UGM akan melakukan visitasi ke RSUD TC Hillers untuk meninjau kesiapan fasilitas rumah sakit sebelum penugasan dokter residen dilakukan.
“Tujuannya agar kalau salah satu dokter berhalangan, ada yang bisa menggantikan. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” jelasnya.
Lebih jauh, JPYK juga kembali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang beredar di media sosial.
Ia memastikan Pemkab Sikka terus berkomitmen memperkuat sektor kesehatan, baik melalui peningkatan fasilitas maupun penambahan tenaga medis.
“Kita terus berupaya agar RSUD TC Hillers tetap menjadi rumah sakit rujukan utama dengan pelayanan yang prima. Pemerintah tidak tinggal diam menghadapi tantangan tenaga kesehatan, tapi terus bekerja mencari solusi,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi, telah melakukan kunjungan resmi ke UGM Yogyakarta pada 22 September 2025 sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Sikka dan universitas tersebut.
Dalam pertemuan itu, Wabup Simon bertemu langsung dengan dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, serta sejumlah dosen. Pertemuan tersebut disambut positif oleh pihak kampus.
“Kami menyambut baik rencana pelaksanaan program tersebut, dan kita akan terus berkoordinasi untuk membahas beberapa hal di pertemuan-pertemuan berikutnya. Mudah-mudahan rencana pengiriman dokter spesialis residen ke RSUD TC Hillers bisa terlaksana dengan baik,” ujar dr. Hamim Sadewa dalam sebuah video singkat yang diterima media ini.
BERITA TERKAIT: