Hal ini diwujudkan melalui pelatihan operasional dan pemeliharaan kapal listrik serta pengorganisasian kapal latih yang diselenggarakan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.
Pelatihan ini diikuti oleh para pengurus KNTI Kabupaten Lombok Utara dan masyarakat yang ingin mempelajari teknologi baru lebih ramah lingkungan.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan kapal listrik bukan hanya menjadi aset teknologi, tetapi juga menjadi pemicu perubahan cara kerja nelayan ke arah yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan,” ujar Wakil Ketua Umum KNTI Sugeng Nugroho dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat, 21 Maret 2025.
Selain memberikan pelatihan teknis, KNTI juga melakukan pengorganisasian kapal latih.
Tujuannya agar kapal-kapal listrik yang ada dapat dikelola secara bersama, menjadi fasilitas belajar dan inovasi bagi komunitas nelayan, serta memperkuat solidaritas kelompok.
Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi pengoperasian kapal listrik, perawatan mesin, manajemen baterai, serta langkah-langkah pencegahan kerusakan. Dalam sesi pengorganisasian, peserta diajak memahami pentingnya tata kelola, skema peminjaman kapal, pengisian log book dan mekanisme tanggung jawab bersama.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta. Mereka menilai pelatihan semacam ini sangat penting, mengingat tingginya harga bahan bakar dan ancaman krisis iklim yang kian nyata dirasakan oleh masyarakat pesisir.
“Pelatihan ini menjadi solusi untuk efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi karbon dan mendorong kemandirian ekonomi nelayan” ujar Ketua KNTI DPD Kabupaten Lombok Utara, Efendi.
Kabupaten Lombok Utara dapat menjadi salah satu percontohan kawasan pesisir yang tangguh, adaptif terhadap perubahan zaman, dan turut berkontribusi dalam agenda besar transisi energi nasional.
BERITA TERKAIT: