Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi Muhammad Rifqi alias Eki Pitung saat menjadi narasumber seminar nasional di Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu 18 Desember 2024.
“Dalam menghadapi 2045, kita harus memastikan bahwa transformasi teknologi berjalan selaras dengan pelestarian budaya," kata Eki Pitung melalui keterangan tertulisnya, Kamis 19 Desember 2024.
Eki Pitung menekankan bahwa dengan kemajuan teknologi generasi muda harus tetap menghormati nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur.
"Teknologi hanyalah alat, sedangkan budaya adalah identitas yang harus dijaga,” kata Eki Pitung.
Eki Pitung turut mengajak generasi muda untuk lebih mengenal sejarah Jakarta sebagai kota yang berakar pada tradisi Betawi. Menurutnya, keberagaman budaya di Jakarta dapat menjadi kekuatan besar jika dikelola dengan baik.
“Jakarta adalah miniatur Indonesia. Jika kita mampu menjaga keseimbangan antara budaya dan modernisasi di sini, maka visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi,” kata Eki Pitung.
Eki Pitung menjelaskan, Jakarta sebagai pusat akulturasi budaya di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga identitas budaya Betawi di tengah pengaruh global.
Ia menyebutkan bahwa budaya Betawi merupakan hasil perpaduan berbagai unsur, seperti Arab, China, dan Eropa, yang tetap menjadi kekayaan warisan lokal.
"Penting untuk tetap menanamkan nilai-nilai budaya agar identitas kita sebagai bangsa tidak luntur," pungkas Eki Pitung.
Seminar nasional tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi; Rektor Universitas Trilogi, Prof. Pramono Hari Adi; Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Anies Lastiati; Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya dan Kerjasama, Dendi Anggi Gumilang; Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino dan 350 mahasiswa.
BERITA TERKAIT: