Demikian dikatakan Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifki alias Eki Pitung melalui keterangan elektroniknya di Jakarta, Minggu 17 Agustus 2025.
“Setiap Hari Kemerdekaan di Istana Negara para pemimpin selalu mengenakan baju adat Nusantara. Ironisnya, pakaian adat itu digunakan, tetapi kedaulatan budayanya tidak berdaya, tidak terjaga, seakan ada tapi tiada,” kata Eki.
Menurutnya, Indonesia berdiri di atas sejarah panjang perjuangan para raja dan kesultanan yang melawan penjajahan Portugis, Inggris, Belanda, hingga Jepang. Namun, nasib keturunan mereka, peninggalan sejarah, hingga kepemilikan lahan adat masih belum mendapatkan perhatian yang layak.
“UUD 1945 Pasal 18B ayat 2 sudah jelas menjadi payung hukum. Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya. Lalu bagaimana nasib keturunan mereka?" tegasnya.
Eki menekankan bahwa masyarakat adat tidak menuntut berlebihan. Mereka hanya menginginkan pelestarian, perlindungan, serta jaminan atas warisan budaya yang mereka miliki.
Lebih jauh, ia meminta negara memperhatikan kesejahteraan keturunan para pejuang, termasuk pendidikan, lapangan kerja, dan pemberdayaan ekonomi.
“Tanpa perjuangan mereka, kita tidak akan ada apa-apanya. Mereka berkorban jiwa dan raga merebut kemerdekaan ini. Maka sudah seharusnya mereka mendapat ruang dan perlakuan khusus,” jelas dia.
Meski begitu, Eki Pitung tetap optimistis Indonesia akan semakin maju di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya yakin, di tangan dingin Bapak Prabowo, Indonesia akan jauh lebih maju dan siap menyongsong Indonesia Emas,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Dewan Adat Bamus Betawi akan terus bersinergi dan bekerja untuk mewujudkan kedaulatan budaya.
Eki juga mengingatkan agar bangsa Indonesia belajar dari tragedi yang dialami rakyat Palestina.
“Jangan sampai Indonesia menjadi bangsa yang terus dijajah sepanjang masa, seperti saudara kita di Gaza," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: