"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, kita harus menghargai peran dan kontribusi para pendidik," kata Wakil Ketua Komite III DPD RI Dailami Firdaus melalui keterangan tertulisnya, Senin, 25 November 2024.
Senator dari Dapil DKI Jakarta ini menjelaskan, tidak jarang seorang guru dalam melaksanakan tugasnya justru dikriminalisasi. Untuk itu, perlindungan terhadap profesi guru perlu terus ditingkatkan.
"Jangan sampai guru-guru di Indonesia justru jadi takut mengajar atau memberikan pendidikan kepada muridnya. Pendidikan formal itu penting, tapi guru juga melaksanakan fungsi pembinaan akhlak dan karakter, bukan hanya ilmu eksakta," kata Dailami.
Menurutnya, guru sering kali dijadikan sasaran tuduhan yang tidak berdasar, seperti dugaan kekerasan atau pelanggaran etika.
Hal ini dapat menciptakan suasana ketidakpastian dan ketakutan di kalangan para pendidik yang seharusnya dapat fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik.
"Kriminalisasi ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak negatif pada sistem pendidikan secara keseluruhan," kata Dailami.
Tidak kalah penting, imbuh Dailami, permasalahan kesejahteraan guru yang masih menerima gaji rendah dan tidak mendapatkan fasilitas yang memadai perlu mendapatkan perhatian pemerintah hingga pihak swasta.
"Berbicara guru tentu tidak hanya sekolah negeri, tapi juga ada sekolah swasta. Kesejahteraan yang buruk dapat mempengaruhi motivasi dan kualitas pengajaran," kata Dailami.
Ia berharap, HGN 2024 tidak hanya sekadar menjadi seremoni, tapi juga menjadi momentum untuk menyuarakan hak dan kesejahteraan guru, serta menentang segala bentuk kriminalisasi yang mereka hadapi.
"Jangan biarkan guru yang selayaknya pelita sebagai penerang justru mengalami kesuraman dan tidak mendapatkan cahaya sebagaimana mestinya," pungkas Dailami.
BERITA TERKAIT: