Calon Gubernur Maluku Utara, Sultan Husain Alting Sjah sangat menyayangkan muncul berbagai kabar yang dapat mengganggu kedamaian serta persatuan masyarakat Malut.
Menurut dia, salah satunya adalah video Habib Abubakar yang menanggapi pernyataan Mendagri Tito Karnavian, menyebutkan bahwa kecelakaan ini diduga merupakan sabotase yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Bahkan dalam berbagai spekulasi sampai menyeret salah satu pejabat tinggi negara, hingga menyebut ada intervensi Polri dan Polda Malut.
“Hal ini tentu menjadi perhatian saya secara pribadi. Karenanya, sebagai seorang putra daerah yang mengedepankan persatuan dan keadaban masyarakat Maluku Utara, saya merasa perlu memberikan pandangan dan sikap untuk menjaga kedamaian dan kebijaksanaan kita bersama,” tegas Sultan dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu, 13 November 2024.
Menurut dia, kasus kecelakaan tersebut sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian. Baik dari Polda Malut maupun Mabes Polri.
“Semua sudah dan sedang bekerja keras untuk mengungkap fakta-fakta di lapangan. Karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengesampingkan segala asumsi atau spekulasi yang bisa memecah belah kita. Mari kita hormati proses hukum yang berjalan dengan sehormat-hormatnya,” tutur Sultan.
Maka dari itu, agar isu terkait kecelakaan speedbooat Bela 72 ini tidak semakin memanas, bak bola liar yang terus bergulir, Sultan berharap Polri segera mengeluarkan hasil temuan tersebut.
“Satu-satunya cara untuk meredam isu liar yang beredar di masyarakat adalah dengan dibuka seterang-terangnya hasil temuan dan penyelidikan Polri, agar semuanya menjadi terang benderang. Agar masyarakat tidak gaduh, dan berasumsi-asumsi yang tidak benar,” ungkapnya.
“Asumsi-asumsi liar ini sangat mencederai kehormatan masyarakat Taliabu. Orang-orang Taliabu adalah masyarakat yang berbudaya, beradab, jangan kita melukai hati saudara kita sendiri dengan spekulasi-spekulasi yang kita ciptakan," pungkas Sultan.
BERITA TERKAIT: