"Halal Fair Jakarta yang membidik segmen anak muda dan keluarga muda ini juga menghadirkan program-program kreatif dan solutif guna menjawab permasalahan keseharian berdasarkan kacamata syar'i," kata Project Director Halal Fair, Satrio Sukur, Jumat (9/8).
Gelaran event Halal Fair yang sudah berlangsung sejak 2019 ini, lanjutnya, menjadi wahana strategis untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah, memperluas pangsa pasar dan mempersuasi masyarakat untuk mengimpliementasikan gaya hidup halal (halal lifestyle).
“Halal Fair ini sebenarnya sudah menjadi kebutuhan khususnya bagi masyarakat muslim. Maka itu, kami adakan secara series di Jakarta, BSD Tangerang dan Yogyakarta," kata Satrio.
Dalam sambutannya pada seremoni pembuka Halal Fair Jakarta, Sekretaris Umum MES Jakarta Adang Adha mengatakan, Halal Fair yang diselenggarakan secara berseri di sejumlah kota ini mampu menjadi lokomotif peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang memang saat ini baru mencapai 23,3 persen.
"Targetnya tahun 2025, diharapkan literasi ekonomi syariah bisa mencapai 50 persen untuk mewujudkan misi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," kata Adang
Adang mengatakan, meskipun Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, namun kontribusi ekonomi syariah di Tanah Air masih di angka 12 persen.
Banyak potensi pasar dalam negeri yang belum tergarap dengan baik, seperti fesyen muslim, kuliner halal, keuangan komersial dan sosial syariah.
BERITA TERKAIT: