Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Mustari mengatakan kejadian ini bermula saat kapal yang membawa sejumlah TKI tenggelam karena diduga diterjang ombak di Selat Malaka. Akibat kejadian itu, 9 orang penumpang kapal kayu itu terombang-ambing selama 3 hari sebelum akhirnya diselamatkan oleh Kapal Tanker TTC Vishaka yang sedang melintas. Nakhoda kapal yang memiliki rute Malaysia-Bangladesh itu akhirnya melaporkan kejadian itu ke Kom Center Basarnas Medan guna penjemputan korban.
“Begitu menerima laporan, Basarnas Medan langsung mengerahkan tim baik Rescuer maupun kru Kapal SAR RB 203 Belawan, selanjutnya Tim SAR Gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Dengan menggunakan armada laut milik Basarnas Medan yakni Kapal SAR RB 203,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7).
Tim SAR Gabungan tiba di lokasi koordinat penjemputan pada Pukul 00.10 Wib kemudian langsung mengevakuasi 7 orang TKI tersebut diantaranya 6 orang selamat dan 1 orang meninggal dunia, tim tiba di Pelabuhan Belawan sekitar Pukul 03.30 WIB.
"Ini adalah hasil dari kerja sama yang luar biasa antara berbagai pihak. Kami bersyukur 6 orang TKI berhasil dievakuasi dengan selamat dan dalam kondisi baik," ucap Mustari.
Para TKI yang dievakuasi telah diserahkan kepada pihak Kesehatan Pelabuhan Belawan dan Imigrasi Belawan guna proses penanganan lebih lanjut.
Mustari juga menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh anggota tim yang terlibat dalam operasi ini.
"Kehadiran Basarnas Medan dalam operasi ini menunjukkan komitmen kami dalam Operasi penyelamatan dan evakuasi warga negara Indonesia di mana pun mereka berada. Kami akan terus meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi situasi serupa di masa depan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: