Hal ini diungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra saat menjadi narasumber forum diskusi Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) di Binakarna Auditorium, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Diskusi ini mengangkat tema "Tantangan industri transportasi udara Indonesia dalam menanggulangi
Unruly Passengers dan mengatasi Aerophobia".
"Kami di Garuda terus terang kita akan hadapin (pelaku pelecehan seksual), nggak peduli latar belakangnya seperti apa, nggak peduli posisinya seperti apa,” tegas Irfan.
Garuda Indonesia, lanjutnya, pernah memasukan seorang penumpang ke dalam daftar hitam karena berbuat tidak pantas. Selain itu pelaku pelecehan seksual kepada awak kabin di Papua juga pernah dipenjarakan.
“Begitu Anda enggak belain mereka (awak kabin), ini (perilaku pelecehan seksual) makin merajalela,” tandas Irfan.
Unruly passengers yang sering terjadi di penerbangan diantaranya sengaja merokok di toilet ataupun di balik selimut, pengaruh alkohol, melakukan
catcalling ke pramugari, dan yang paling ekstrem gurauan mengenai adanya bom (
bomb joke) di pesawat.
BERITA TERKAIT: