Merespons kondisi itu, seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (29/3), Pemkot Bandung meminta 41 rumah sakit siaga.
"Kami bersepakat, bila ada kasus DBD, teman-teman di rumah sakit menyediakan ruang untuk segera ditangani," kata Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono.
Dia meminta rumah sakit terus memperbaharui data pasien DBD secara berkala. Sehingga, data yang didapat valid dan real-time, dan selanjutnya dilakukan intervensi penanggulangan yang efektif.
"Sampai minggu ketiga Maret ada penurunan kasus dibanding awal Maret. Mudah-mudahan datanya valid dan real-time, sistem informasinya harus update," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, mengatakan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di mencapai 73,6 persen. Beberapa di antaranya didominasi pasien DBD.
"Di Kota Bandung sedang terjadi kenaikan kasus demam berdarah cukup signifikan. Ini beban bagi rumah sakit, karena dari data yang kami dapat, keterisian mencapai 73,6 persen, itu cukup tinggi," kata Anhar.
BERITA TERKAIT: